Monday, January 11, 2010

Teori Musik untuk Bermain Piano, Keyboard dan Gitar (2)

KODE AKOR
Di dalam dunia musik dan ilmu harmoni terdapat kurang lebih 3 macam kode yang sering dipakai, yaitu: kode angka rom, kode huruf nada, dan kode fungsi(peranan) akor.
1. Kode Rom
Kode ini memakai angka romawi I sampai dengan VII. Angka Romawi besar (I) untuk menyatakan mayor sedangkan angka romawi kecil (i) untuk menyatakan minor. Untuk akor diminished digunakan symbol ° (vii°) sedangkan untuk akor augmented dipakai tanda + (III+).
2. Kode Huruf Nada
Kode ini paling sering digunakan saat ini. Huruf besar menyatakan mayor (C)dan huruf kecil menyatakan minor (c). Penulisan mayor/minor secara lengkap untuk kode huruf nada lazim ditemui, misalnya C Mayor dan C minor, D, Dmin. Kode ini dapat langsung dimainkan di alat musik.
3. Kode Fungsi(peranan) akor
Kode ini menggunakan symbol T D S yang berarti Tonika, Dominan, Subdominan. Simbol p digunakan sebagai singkatan dari pembantu. Akor Tonika pembantu adalah Akor Tonika minor pararel dari Akor Tonikanya. Akor Tonika adalah triad pertama (1-3-5). Sedangkan akor dominant adalah triad ke lima( 5-7-2). Dan akor Subdominan adalah triad ke empat (4-6-1).
Contoh:
Untuk nada dasar do=C maka akor tonikanya adalah C (CEG), akor dominannya adalah G (GBD) dan akor subdominannya adalah F(FAC).
Untuk nada dasar do=D maka akor tonikanya adalah D, akor dominannya adalah A dan akor subdominannya adalah G.
Tangga Nada Mayor CDEFGABC
Akor Tonika Mayor untuk do=c adalah C (I)
Akor Dominan Mayornya adalah G (V)
Akor Subdominan Mayornya adalah F (IV)
Tangga Nada Minor ABCDEFG
Akor Pembantu Tonika do=C adalah Am (vi) urutan pertama
Akor Pembantu Dominannya adalah Em (iii) urutan ke lima dari A
Akor Pembantu Subdominannya adalah Dm (ii) urutan ke empat dari A


CARA MENYUSUN AKOR DARI SEBUAH LAGU
Sekarang kita membahas tentang bagaimana kita dapat mengiringi lagu dengan menggunakan akor-akor dan kode-kode yang sudah kita pelajari. Kita akan berusaha memahami penyusunan akor dengan belajar fungsi dan peranan akor lebih lanjut. Berikut ini adalah sifat
1. Lagu selalu dimulai dan diakhiri oleh Akor Tonika yang mempunyai sifat tenang dan bulat.
2. Kemudian dapat diikuti oleh akor dominant atau subdominannya kemudian dilanjutkan dengan macam variasi lagunya.
3. Nada tinggi dalam suatu lagu diiringi dengan Akor Subdominan. Nada tinggi biasanya terdapat pada permulaan reffren.
4. Untuk variasi di dalam akor tonika dipakai akor pembantu tonika (i), untuk variasi akor dominant digunanakan akor pembantu dominant (iii), untuk variasi akor sub dominant dipakai akor pembantu subdominant (ii). Untuk do=C akor T=C, D=G, S=F, Tp=Am, Dp=Em, Sp=Dm.

Jadi untuk do=C kita bisa menggunkan chord chord sebagai berikut: C, G, F untuk pengiring utama dan Am, Dm, Em untuk variasinya. Ke enam kunci ini (CGF, Am,Dm,Em) adalah kunci-kunci pokok dalam lagu do=C. Am dapat digunakan sebagai variasi dari C, Em dapat digunakan sebagai variasi dari G dan Dm digunakan sebagai variasi dari F. Sebelum chord C biasanya di dahului dengan akor dominannya yaitu G. Atau kalau merupakan suatu kandens lengkap paka progresinya adalah dari F (tegang sekali), G (tegang) dan C (tenang).

Selamat Bermain Musik….

No comments: